TUGAS MAKALAH
“jenis jenis penelitian”
NAMA : Raden S Irwan Yusup
SEMESTER : III
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai jenis-jenis penelitian.
Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang
pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita sekalian.
terimakasih.
Penulis
Penulis
BAB 1
A.latar belakang
Dalam penulisan sebuah karya ilmiah kita harus tahu
bagaimana metode dan jenis-jenis penelitian sehingga memudahkan kita untuk
mengerjakan tugas ,dan dapat menambah pengetahuan
B.tujuan
-untuk mendapatkan nilai sebagai tugas yang
diberikan dosen
-menambah wawasan keilmuan
-memudahkan dan membuat kita lebih memahami jenis
dan metode penelitian
C.rumusan masalah
Apa saja jenis-jenis penelitian, metode ,dan jenis
data?
BAB 2
Metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, atau
dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan
untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang tertentu.
Jenis-jenis metode penelitian dapat dikelompokan menurut bidang, tujuan,
metode, tingkat eksplanasi, dan waktu.
Menurut bidang, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian akademis,
profesional dan institusional. Dari segi tujuan, penelitian dapat dibedakan
menjadi penelitian murni dan terapan. Dari segi metode penelitian, dapat
dibedakan menjadi penelitian survey, penelitian expofacto, eksperimen,
naturalistik, policy research, evaluation research, action research, sejarah,
dan Research and development. Dari level of expalanation dapat dibedakan
menjadi penelitian deskriptif, komparatif dan asiosiatif. Dari segi waktu dapat
dibedakan menjadi penelitian cross sectional dan longitudinal. Dibawah akan
diuraikan jenis metode penelitian menurut tujuan, metode, tingkat eksplanasi,
dan jenis serta analisis data.
1. Penelitian Menurut Tujuan:
1.1
Penelitian Murni (dasar)
Penelitian Murni merupakan penelitian yang dilakukan atau
diarahkan sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam dan hasil
penelitian tersebut untuk pengembangan teori. Jujun S. Suriasumantri (1985)
menyatakan bahwa penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui.
1.2 Penelitian
Terapan
Penelitian Terapan merupakan penelitian yang diarahkan untuk
mendapakan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Gay (1977)
menyatakan bahwa sulit untuk membedakan antara penelitian murni (dasar) dan
terapan secara terpisah, karena keduanya terletak pada satu garis kontinum.
Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan
kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian dasar pada umumnya
dilakukan pada laboratorium yang kondisinya ketat dan terkontrol. Penelitian
terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan
suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah masalah praktis. Jadi
penelitian dasar berkenan dengan penemuan dan pengembangan ilmu. Setelah ilmu
tersebut digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan
menjadi penelitian terapan.
2. Penelitian Menurut Metode:
2.1 Penelitian
Survey
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan
kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable.
Contoh: penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam memilih
pemimpin nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat Indonesia
2.2 Penelitian
Ex post facto
Penelitian Ex post facto merupakan suatu penelitian
yang dilakukan untuk meneliyi peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut
kebelakang untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian
tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn sebab-sebab terjadinya
kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian untuk mengungkapakan
sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.
2.3 Penelitian
Eksperimen
Penelitian Eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha
mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi
yang terkontrol secara ketat. Contoh: penelitian penerapan metode kerja baru
terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang tiga
terhadap kemacetan lalu lintas di jalan.
2.4 Penelitian
Naturalistic
Penelitian naturalistic sering juga disebut metode
kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek alamiah. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn makna upacara ritual dari
kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan factor-faktor yang
menyebabkan terjadinya korupsi.
2.5 Policy
research
Policy research (penelitian kebijaksanaan) merupakan suatu
proses penelitian yang dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah
social yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat
keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian untuk
membuat undang-undang atau peraturan tertentu, penelitian untuk pengembangan
struktur organisasi.
2.6 Action
research
Action research adalah penelitian yang bertujuan untu
mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat
ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk
memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat, penelitian
mencari metode mengajar yang baik.
2.7 Penelitian
evaluasi
Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaska
fenomena suatu kejadian, kegiatan dan product. Contoh: penelitian proses
pelaksanaan suatu peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.
2.8 Penelitian
sejarah
Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan
analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
Contoh: penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat
digunakan untuk menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui
perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu.
3. Penelitian Menurut Tingkat Explanasinya :
3.1 Penelitian
Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independent)
tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan
yang lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil
presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di
suatu departemen.
3.2 Penelitian
Komparatif
Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang
bersifat membandingkan sesuatu. Contoh: adakah perbedaan profil presiden
Indonesia dari waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan
SMK dengan lulusan SMU.
3.3 Penelitian
Asosiatif
Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan dua variable atau lebih. Contoh: apakah ada hubungan antara
datangnya kupu-kupu dengan tamu, atau adakah pengaruh insentif terhadap
prestasi kerja pegawai.
4. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis
:
4.1 Penelitian
Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan
data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan). Metode
kuantitatif dinamakan metode tradisional , karena metode ini sudah mentradisi
sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik
karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah
karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur,
rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena
dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode
ini disebut kuantitatifkarena data penelitiannya berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik. Jadi, metode kuantitatif merupakan metode yang digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah diterapkan.
4.2 Penelitian
kualitatif
Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data
kualitatif (data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar). Metode
penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru karena popularitasnya belum
lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat
postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses
penelitian lebih bersifat seni ( kurang terpola) dan disebut sebagai metode
interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi
terhadap data yang ditemukan di lapangan. Jadi metode penelitian kualitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuik meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
5. Macam – macam Data
Penelitian :
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
, data memiliki arti keterangan yang benar dan nyata. Dapat juga diartikan
sebagai keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis
atau kesimpulan) (http://kbbi.web.id/data) . Dalam pengertian lain, data
adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden maupun yang berasal
dari dokumen-dokumen, baik dalam bentuk statistik atau dalam bentuk lainnya
guna keperluan penelitian. Macam – macam sebuah data dapat dibedakan menjadi 5,
yaitu macam data berdasarkan cara memperolehnya, macam data berdasarkan sumber
datanya, macam data berdasarkan bentuk, macam data menurut waktu
pengumpulannya, dan macam data berdasarkan skala atau tingkat pengukuran.
5.1
Data
berdasarkan cara memperolehnya
5.1.1
Data
Primer, adalah data yang secara langsung
diambi dari objek penelitian oleh peneliti. Contoh : mewawancarai langsung
pemilik perusahaan untuk meneliti tingkat pendapatan perusahaan tersebut.
5.1.2
Data
Sekunder, adalah
data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti
biasanya mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain
dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial.
Contohnya adalah seorang peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset
dari badan pusat statistik.
5.2
Data berdasarkan
sumber datanya
5.2.1
Data
internal, adalah
data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara
internal. Contohnya : data keuangan suatu perusahaan.
5.2.2
Data
Eksternal, adalah
data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi.
Contohnya : data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat
preferensi pelanggan.
5.3
Data
berdasarkan bentuknya
5.3.1
Data
kualitatif, adalah
data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka.
5.3.2
Data
kuantitatif, adalah
data yang berbentuk angka atau bilangan.
5.4
Data
berdasarkan menurut waktu pengumpulannya.
5.4.1
Data Cross
Section, adalah data yang menunjukkan titik
waktu tertentu. Contohnya : laporan keuangan per 31 Desember 2012, data
pelanggan UD. Panda Seminar bulan Oktober 2012.
5.4.2
Data Time
Series/berkala,
adalah data yang menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara
historis. Contohnya, tingkat inflasi Republik Indonesia dari tahun 2000 sampai
2012.
5.5
Data
berdasarkan skala dibedakan atas 4 macam :
5.5.1
Data
Nominal, adalah data yang termasuk ke dalam
data kualitatif, dan hanya mempunyai satu kategori, sehingga tidak menunjukkan
tingkatan. Contoh : data tentang jenis kelamin, agama, suku bangsa.
5.5.2
Data
Ordinal, adalah data yang termasuk ke dalam
data kualitatif yang jenjangnya lebih tinggi dari data nominal. Data ordinal
sudah menunjukkan lambing dan jenjang atau tingkatan lebih besar atau lebih
kecil. Contohnya : tingkat pendidikan.
5.5.3
Data
Interval, adalah
data yang termasuk ke dalam data kuantitatif yang berupa angka, dapat
bertingkat / berjenjang, dapat menujukkan peringkat (makin besar bilangan makin
tinggi peringkatnya). Contohnya : Jumlah pengeluaran mahasiswa akuntansi FEB
Unud tiap bulannya
<
Rp 100.000
|
2
|
Rp
100.000 - Rp 500.000
|
4
|
>Rp
500.000
|
10
|
5.5.4
Data
Rasio, adalah data yang dapat menyatakan
sebagai peringkat, menyatakan jarak, dan mempunyai titik nol sebagai titik
mutlak, dan dioperasikan secara matematik. Contohnya : pendapatan, tinggi
badan.
6.
Penelitian Dan Pengambilan Kepututusan
Penelitian
pada dasarnya merupakan penelitian yang sistematis dengan tujuan untuk
memperoleh pengetahuan yang bemanfaat untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari (Indriantoro & Supomo, 1999: 16).
Pengertian atau definisi penelitian bisnis secara khusus juga dikemukakan.
Mereka mengatakan bahwa penelitian bisnis adalah suatu proses sistematis dan
obyektif yang meliputi pengumpulan, analisis data untuk membantu pengambilan
keputusan bisnis (Zikmund, 2000: 5). Suatu penelitian sistematis yang
memberikan informasi untuk menuntun keputusan bisnis (Cooper & Emory,
1995: 11).
Berdasarkan
beberapa definisi penelitian yang diungkapkan sebelumnya dapat diambil
kesimpulan bahwa penelitian bisnis merupakan suatu proses pengumpulan,
pencatatan, dan analisis data yang sistematis untuk pengambilan
kesimpulan yang objektif dalam rangka membantu dalam pembuatan
keputusan-keputusan bisnis. Perhatian utama dalam penelitian bisnis adalah
proses perubahan pembuatan keputusan yang selama ini dilakukan berdasarkan
intuisi menjadi pengambilan keputusan yang berdasarkan pada proses investigasi
yang dilakukan secara sistematis dan objektif.
6.1 Proses Berpikir
Penelitian
digambarkan sebagai suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu teka-teki. Bagi
seorang peneliti, teka-teki merupakan masalah-masalah yang dapat diatasi atau
diselesaikan melalui penalaran. Setiap saat kita melakukan penalaran dengan
tingkat keberhasilan yang berbeda dan mengkomunikasikan pengertian itu dalam
bahasa sehari-hari, atau dalam kasus-kasus khusus, dalam bentuk logis dan
simbolis. Penyampaian pengertian itu melalui dua cara yaitu eksposisi atau
argumentasi. Eksposisi terdiri
dari pernyataan-pernyataan deskriptif yang sekadarnya saja dan mempunyai
alasan-alasan. Argumentasi memungkinkan
kita untuk menjelaskan, mengartikan, membela, menantang, dan menjajaki
pengertian yang disampaikan. Hasil penelitian harus dijelaskan dengan argumen
yang dapat diterima. Ada dua jenis bentuk argumen yang sangat penting dalam
penelitian yaitu deduksi (deduction) dan induksi (induction).
6.2 Deduksi
Deduksi
merupakan proses pengambilan kesimpulan sebagai akibat dari alasan-alasan yang
diajukan berdasarkan hasil analisis data. Proses pengambilan kesimpulan dengan
cara deduksi didasari oleh alasan-alasan yang benar dan valid. Proses
pengambilan kesimpulan berdasarkan alasanalasan yang valid atau dengan menguji
hipotesis dengan menggunakan data empiris disebut proses deduksi (deduction)
dan metodenya disebut metode deduktif (deductive method) dan
penelitiannya disebut penelitian deduktif (deductive research). Proses
deduksi selalu digunakan pada penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif (scientific). Deduksi dikatakan tepat jika premis (alasan)
dan konklusi benar dan sahih, hal ini berarti:
1. Alasan (premis) yang diberikan
untuk kesimpulan harus sesuai dengan
kenyataan (benar).
2. Kesimpulan harus diambil dari
alasan-alasannya (sahih).
Berikut ini contoh sederhana tentang
proses pengambilan kesimpulan berdasarkan deduksi:
·
Semua dosen yang telah mengikuti
pelatihan metodologi penelitian dapat
membuat
proposal penelitian dengan baik (Premis 1).
·
Erlina adalah dosen yang telah
mengikuti pelatihan metodologi penelitian (Premis 2).
·
Erlina adalah dosen yang dapat
membuat proposal penelitian dengan baik (konklusi).
Jika semua premis benar dan
pengambilan kesimpulan tidak salah, maka proses deduksi dianggap valid.
Konklusi hanya dapat diterima jika semua premisnya benar dan valid. Jika ada premisnya
yang tidak sesuai dengan kenyataan, maka deduksinya tidak dapat diterima. Dari
contoh yang diberikan di atas, ternyata Erlina telah mengikuti pelatihan
metodologi penelitian tetapi dia bukan dosen, maka premisnya tidak benar dan
konklusinya ditolak.
6.3 Induksi
Induksi
didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan (atau pembentukan
hipotesis) yang didasarkan pada satu atau dua fakta atau bukti-bukti.
Pendekatan induksi sangat berbeda dengan deduksi. Tidak ada hubungan yang kuat
antara alasan dan konklusi. Proses pembentukan hipotesis dan pengambilan
kesimpulan berdasarkan data yang diobservasi dan dikumpulkan terlebih dahulu
disebut proses induksi (induction process) dan metodenya disebut metode
induktif (inductive method) dan penelitiannya disebut penellitian
induktif (inductive research). Dengan demikian pendekatan induksi
mengumpulkan data terlebih dahulu baru hipotesis dibuat jika diinginkan atau
konklusi langsung diambil jika hipotesis tidak digunakan. Proses induksi selalu
digunakan pada penelitian dengan pendekatan kualitatif (naturalis). Penalaran
induksi merupakan proses berpikir yang berdasarkan kesimpulan umum pada kondisi
khusus. Kesimpulan menjelaskan fakta sedangkan faktanya mendukung kesimpulan.
Contoh:
Teguh seorang manajer pemasaran PT
Pertamina di Kota Medan. Hasil penjualan pelumas di Medan paling rendah di
antara kota yang lain. Berdasarkan data ini kita dapat menarik kesimpulan
sementara (hipotesis) bahwa masalahnya adalah Rudi kurang aktif dalam melakukan
promosi. Tapi kita dapat membuat kesimpulan yang lain (berbeda) atas dasar
bukti-bukti lain, seperti:
·
Kemampuan menjual Teguh rendah
sehingga efektivitas penjualan menurun.
·
Daerah pemasaran Teguh tidak
memiliki potensi pasar yang sama dengan daerah lain.
·
Teguh kurang berbakat bekerja di
bagian pemasaran produk pelumas.
·
Pesaing di wilayahnya mampu memberi
informasi tentang kelebihan produk mereka sehingga konsumen lebih memilih
membeli produk pesaing.
Semua hipotesis merupakan induksi
berdasarkan bukti catatan penjualan Teguh . Dalam hal ini, peneliti perlu
mencari bukti yang diyakini kebenarannya. Sebagian besar tugas peneliti adalah
menentukan jenis bukti yang diperlukan dan mengukur bukti-bukti.
BAB 3
Kesimpulan dan
saran
Jenis-jenis
penelitian dibedakan menjadi beberapa,menurut tujuannya,metode,tingkat
explanasi,analisis jenis data dan masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan.
Saran :karna
keterbatasan data yang ada ,penulis mengharapkan pembaca menambah pengetahuan
dengan membaca buku,atau data lain yang lebih lengkap sehingga pengetahuannya
akan lebih banyak
Daftar
pustaka
enrich27.blogspot.com/2013/09/jenis-jenis-metode-penelitian.html
http://www.academia.edu/5055783/Metode_Penelitian